Mengapa Rasulullah Menganjurkan Umatnya Bekam?
keberhasilan
metode ini terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak.
Mandailing Natal -
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Muhammad Amin Syaikhu, ilmuwan asal
Siria, tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari metode bekam,
keberhasilan metode ini terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak
yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara
sempurna.
Dalam teori
pengobatan modern, dikenal adanya titik-titik bekam yang tidak
berbeda dengan titik pijat. Dalam teori tersebut, terungkap bahwa tubuh manusia
terdiri atas 12 saluran utama dan empat saluran tambahan yang semuanya
mengandung unsur magnet.
Selama unsur itu
bekerja dengan baik, tanpa ada halangan sedikit pun, orang tersebut berada
dalam kondisi kesehatan yang prima. Namun, jika terjadi penyumbatan pada
saluran ini, muncul masalah-masalah di beberapa bagian tubuh.
Sebagai contoh,
penyakit liver mempunyai titik-titik tertentu yang juga memiliki karakteristik
tertentu pula. Demikian pula dengan penyakit jantung dan penyakit-penyakit yang
lainnya. Jika terjadi sesuatu pada titik-titik tertentu, harus dilakukan
tindakan yang sesuai. Oleh karena itu, Rasulullah mengajarkan umatnya untuk
melakukan pembekaman pada titik-titik tersebut untuk menjaga kesehatan.
Ali bin Abi Thalib
berkata, ''Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dengan perintah berbekam pada
titik al-akhdain (urat leher) dan al-kahil (pundak).'' (Al Dailami). Riwayat
lain dari Shuhaib, Rasulullah bersabda, ''Berbekamlah di tengah tengkuk karena
hal itu dapat menyembuhkan 72 macam penyakit.''
Aiman bin Abdul
Fattah dalam Keajaiban Thibbun Nabawi: Bukti Ilmiah dan Rahasia Kesembuhan
dalam Metode Pengobatan Nabawi menjelaskan, berdasarkan hasil tim laboratorium
yang mengadakan penelitian darah yang keluar dari titik-titik bekam, ada beberapa
hasil yang didapatkan. Pertama, terapi bekam melindungi dan sekaligus
menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.
Kedua, proses bekam
membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi.
Ketiga, kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1100).
Satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada dalam
tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan sehingga dapat membentuk
sel-sel muda yang baru.
Keempat, kandungan sel darah merah atau sel darah putih dalam darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil mengeluarkan semua kotoran, sisa, dan endapan darah sehingga mendorong kembali aktifnya seluruh sistem dan organ tubuh.